Salah
satu Tempat Wsiata Alam menarik di Jawa Timur adalah Gunung Gumitir di perbatasan Jember-Banyuwangi.
Namanya Gumitir. Kawasan yang ada di perbatasan Jember-Banyuwangi itu
menawarkan banyak sajian. Dari kafe hingga wisata kebun kopi. Lebaran kurang
dua bulan lagi. Bagi mayoritas warga Indonesia, utamanya kaum muslim, lebaran
identik dengan pulang kampung. Bertemu dan bersilaturahmi dengan orang tua,
sanak saudara, handai taulan.
Sambil
bertemu sanak keluarga, biasanya mereka juga menyempatkan diri untuk
berekreasi. Entah kuliner atau wisata alam. Bagi yang mau mudik ke Jawa Timur,
ada baiknya mampir ke Gumitir. Kawasan ini masuk Kecamatan Silo, Kabupaten
Jember, atau 39 km dari Jember dan 60 km dari Banyuwangi.
Lokasinya
berbatasan langsung dengan Kabupaten Banyuwangi sebelah barat. Jika Anda dari
Surabaya menuju Banyuwangi memilih lewat jalur Jember, Anda akan melewati daerah
ini. Jalanannya berkelok.
Ketika
tiba di tengah perjalanan menyusuri Gunung Gumitir, Anda akan melihat rest area
ini. Sebagai penanda nanti Anda akan bisa melihat gapura bertuliskan "Cafe
& Rest Area Gumitir". Di
rest area ini Anda bisa singgah di Kafe Rolas. Nama ini diambil dari nama
pengelolanya, PTP XII. Letaknya agak menjorok dari jalan raya
Jember-Banyuwangi. Kafe ini berada di ketinggian 680 meter dari permukaan laut
(mdpl).
Kafe
ini menawarkan banyak menu. Ada ayam goreng, bebek goreng, singkong goreng,
pisang goreng, dan tentu saja kopi khas olahan PTP XII. Anda bisa menikmati
sajian itu di gazebo-gazebo.
Selesai
menyantap hidangan, Anda bisa menikmati pemandangan hutan dari kursi raksasa.
Disebut raksasa karena ukuran kursi ini memang besar. Diletakkan di depan
gazebo, kursi ini berukuran 3x3 dengan tinggi 2,5 meter. Kursi ini bisa
menampung lima orang. Dari atas kursi ini, Anda bisa melihat hamparan kebun
kopi robusta seluas 1.165 hektare.
Di
kawasan yang diresmikan 14 Maret 2010, tak hanya kafe, pengelola juga
menyediakan wisata kebun kopi, permainan (ATV, flying fox, berkuda), dan tempat
berkemah. Jika ingin blusukan ke kebun, Anda bisa menyewa kuda, kereta kelinci,
atau naik jeep.
Jika
Anda naik Jeep, nanti Anda akan dibawa ke pabrik bekas pembuatan kopi yang
pernah digunakan Belanda. Sepanjang perjalanan, Anda bisa melihat beberapa
buruh kopi sedang merawat dan kadang ada yang memetik kopi.
Sambil
menikmati keindahan kebun, sang sopir yang juga bertindak sebagai pemandu, akan
menjelaskan tentang seluk-beluk perkebunan itu. Begitu tiba di pabrik bekas pengolah kopi yang digunakan
Belanda, Anda akan disambut pemandu pabrik. Dia akan membawa Anda berkeliling
dan menjelaskan detil semua tempat peralatan yang ada di tempat itu. Dari halaman
pabrik, Anda juga bisa melihat jembatan kereta api yang dibangun Belanda.
Panjangnya 178 meter.
Puas
berada di pabrik, Anda bisa blusukan ke terowongan kereta api. Untuk mencapai
terowongan ini Anda bisa berjalan kaki dalam jarak yang relatif dekat. Ada dua
terowongan kereta di sini.
Pertama,
Terowongan Garahan yang panjangnya 113 meter. Terowongan ini selesai dibangun
Belanda pada 1902. Dan kedua adalah Terowongan Mrawan, panjangnya 690 meter
yang selesai dibangun pada 1910.
Terowongan
Mrawan adalah terowongan kereta api terpanjang di Indonesia. Terowongan
peninggalan pemerintah kolonial Belanda ini merupakan salah satu tempat favorit
pengunjung untuk berfoto. Terowongan ini menembus pegunungan Gumitir yang
berada di antara Kabupaten Jember dengan Kabupaten Banyuwangi.
Tapi
sebentar dulu. Anda hanya bisa melihat terowongan dan jalur kereta itu dari
atas. Petugas tidak mengizinkan pengunjung turun dan memasuki terowongan.
Sebab, jalur kereta api Banyuwangi-Surabaya itu sampai sekarang masih aktif.
Dikhawatirkan
jika pengunjung masuk, tiba-tiba ada kereta lewat. Jangan khawatir, pemandangan
dari atas terowongan itu juga cukup menawan. Anda bisa berfoto dengan mengambil
latar mulut terowongan atau rel kereta.
Namun
jika Anda ingin menembus terowongan itu, PT KAI menyediakan kereta khusus yang
biasa disebut lori wisata. Lori wisata ini bisa dinaiki dari Stasiun Kalibaru,
Banyuwangi.
Mereka
menyediakan dua gerbong yang hanya bisa diisi 12 penumpang. Dengan gerbong ini
Anda akan bisa masuk ke terowongan itu. Pemandu nanti akan menceritakan sejarah
pembangunan terowongan itu. Anda tertarik?
Baca
selengkapnya di https://indonesia.go.id/ragam/pariwisata/ekonomi/melepas-penat-di-gunung-gumitir
Pengirim
Edo Sulistiyo
Label: Wisata
No comments:
Post a Comment