Breaking

Monday, January 23, 2023

Peranan Orang Tua dan Pendidikan Keluarga

  Peranan Orang Tua dan Pendidikan Keluarga

1.    Pengertian peranan orang tua
Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat di mana keluarga ini di pimpin oleh kepala rumah tangga yaitu seorang ayah disertai seorang ibu sebagai pendamping dalam menjalani kehidupan rumah tangganya.

Orang tua adalah bagian dari keluarga, yang merupakan tempat pendidikan dasar yang utama untuk mendewasakan anak juga merupakan tempat anak pertama-tama menrima bimbingan dari orang tua atau dari anggota keluarga lainnya.

Sebelum membahas masalah orang tua, akan dikemukakan terlebih dahulu pendapat para pakar tentang pengertian peranan.

12
 


Menurut Solaeman dalam bukunya yang berjudul pendidikan dalam keluarga dia berpendapat bahwa peranan adalah dapat tampil sebagai “suatu pola tingkah laku yang (dianggap) harus dilakukan seseorang untuk memeantapkan kedudukannya.[1]

Orang tua adalah pokok pertamayang mempengaruhi pendidikan seseorang. Orang tua adalah lembaga yang kuat berdiri di seluruh penjuru dunia sejak zaman purba. Ia merupakan tempat manusia mula-mula digembleng untuk mengarungi hidupnya.[2]

Orang tua adalah pembina pribadi yang pertama dalam hidup anak. Kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup mereka merupakan unsur-unsur pendidikan yang tidak langsung, yang dengan sendirinya akan masuk ke dalam pribadi anak yang sedang bertumbuh, perlakuan orang tua terhadap anak tertentu dan terhadap semua anaknya merupakan unsur pembinaan lainnya dalam pribadi anak.[3]

Adapun orang tua adalah suatu pemimpin dalam kesatuan terkecil untuk memberikan motivasi dalam pembentukan pribadi anggota keluarganya terutama anak dalam rangka mendidik disiplinan anak sehingga dapat memberikan pengaruh yang ebih baik terhadap prilaku mereka.

Dalam Islam, orang tua itu penting sekali, baik dilihat menurut pandangan individu maupun menurut pandangan masyarakat. Menurut pandangan individu merupakan simbol bagi ciri-ciri yang mulia seperti keimanan yang teguh kepada Allah SWT.

Menurut pandangan masyarakat orang tua merupakan institusi sosial yang terpenting dan merupakan unit sosial yang utama. Dengan demikian yang diwarisi oleh anak-anak atau remaja dan orang tuanya bukan hanya berupa harta benda, tetapi juga nnilai-nilai yang bermanfaat bagi kehidupan.

Secara umum dapat dikatakan, bahwa bagaimana pengaruh orang tua terhadap perkembangan prilaku dan kepribadian anaknya ditentukan oleh sikap, prilaku dan kepribadian orang tua.

Orang tua merupakan unit sosial pertama di dalam mengembangkan dan menanamkan berbagai kebiasaan dan norma prilaku yang dianggap penting bagi anaknya. Orang tua adalah unit yang pertama dalam keluarga itu sendiri yang terdiri dari ayah dan ibu yang berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman.[4]

Orang tua mempunyai peranan yang penting dalam mengembangkan maupun dalam meningkatkan mutu pendidikan baik bersifat formal maupun non formal sebagai pimpinan dalam keluarga dapat menolong serta dapat memberikan bantuan kepada anak , karena ia memiliki kelemahan baik fisik, maupun rohaninya.

Karena bagai manapun antara sekolah sebagai pendidikan diluar sekolah sangat erat hubungannya tntu saja tidak dapat dipisahkan, maka wajarlah apabia mundurnya sutu pendidikan akan ditentukan oleh kemampuan orang tua anak. Dorongan dilingkungan keluarga suatu cara yang sangat efektif bagi pembinaan kepribadian anak karena apa saja yang dilihat oleh anak akan diserap langsung sesuatu yang seyogyanya ditiru, disinilah pentingnya prilaku orang tua terkontrol sehingga memberi dampak yang baik kepada anak dalam menentukan sikapnya.

Mendidik anak dalam lingkungan keluarga mrupakan suatu yang mutlak yang harus dilakukan orang tua, karena anak disitu anak mulai sosialisasi dan mulai mentransfer segala informasi, kata-kata dan perbuatan kedalam dirinya dan dijadikan rujukan utama bagi kelangsungan hidupnya. Pertama-tama orang tua mendidik anak-anaknya adalah tentang aqidah yaitu mengenalkn anak kepada yang menciptakan langit dan bumi beserta seluruh isinya yaitu Allah. Penanaman aqidah yang diconohkankepada anak-anaknya dilingkungan keluarga yang islami, yaitu suasana yang penuh kasih saying, akrab dan penuh kedamaian .

Adapun pembentukan sosial dalam islam dengan pembenukan sosial moderen yang merupakan keluarga itu adalah unit pertama dalam masyarakat dimana hubungan yang terdapat perkembangan individu, juga terbentuk tahap-tahap awal kemasyarakatan, dan melalui interaksi maka dapat diperolaeh pngetahuan, keterampilan, minat, dan sifat dalam hidupnya maka dengan demikian memperolah ketenangan dan ketentraman.

Menciptakan situasi dan kondisi yang islami tidak bisa direkayasa dalam waktu yang singkat, perlu waktu dan proses yang membentuk budaya dan situasi keluarga. Suasana ini akan sanggup menyadiakan tempat bagi anak untuk bersosialisasi dan beridentifiasi, sehingga suasana yang manaungi suasana keluarga itu melarutkan anak dan membentuk menjadi bagian dari kehidupan anak dilingkungan.

Dilingkungan keluarga muslim seorang anak mengidentifikasikan tingkah laku orang tuanya yang islami, dan anak terbias melihat, mendengar, makna-makna dan tindakan-tindakan islami orang tuanya. Apabila penanaman nilai-nilai keimanan telah ditanamkan dalam keluarga maka pada tahap selanjutnya dimana anakbersosialisasi dengan orang lain dilingkungan keluarganya tidak akan begitu saja larut dalam lingkungan keluarganya.

Anak telah mempunyai setandar nilai yang tetap dipegangsecara teguh sejak keluar dari rumahnya dalam menghadapi informasi dan globalisasi konsep Islam adalah memperteguh ketahanan keluarga melalui penanaman keimanan.

Keluarga bukan suatu benteng yang diisolasi dari hubungan manusiawi, ia merupakan tempat yang ramah dan menyenangkan serta terbuka dari informasi, keluarga seperti ini akan terlihat secara nyata segenap fenimena sosial, mencerminkan serta menterjemahkan kedalam struktur penafsiran yang positif. Oleh karena itu, tidak ada kekhawatiran keluarga muslim terhadap kecepatan transformasi budaya, orang tua sebagai penanggung jawab keluarga dapat berperan sebagai orang tua, ayah, ibu, guru,sahabat yang mampu membimbing, menolong dan mengarahkan mereka melalui perwujudan situasi keluarga dangan suasana yang layak bagi terjadinya proses pendidikan.  

Membantu yang dimaksud adalah agar menjadi anak yang wajar yang percaya dirinya sendiri, karena orang tua ingin membina anak-anaknya agar menjadi anak yang baik, mempunyai kepribadian yang baik sikap mental yang kuat, beriman dan ahlak yang terpuji dan ilmu pengetahuan, serta mendidik kedisiplinan anak.

2.    Fungsi Orang Tua Dalam Mendidik
Orang tua adalah sepasang suami istri yang berbeda disebuah satu atap (rumah) dan lama kelamaan orang tua tersebut dikaruniai atau melahirkan anak, yang merupakan petunjuk jalan kehidupan dari orang tua serta merupakan dari Allah, orang tua adalah pusat kehidupan yang menjadi penyebab perkenalan dengan alam lain (luar) maka setiap reaksi anak emosi dan pemikirannya, dikemudian hari sikapnya terpengaruh, perasaan anak terhadap orang tuanya, ia adalah campuran dari berbagai macam emosional dan dorongan yang selalu melakukan interaksi terhadap anak tersebut.

Bantuan orang tua terhadap anaknya sungguh tidak terkira, ibu yang mengandung dengan susah payah selama sembilan bulan sepuluh hari kurang lebih dengan pengorbanannya yang dideritanya, dan sakit ketika ibu akan melahirkan, akan tetapi melihat yang lain menangis dihadapannya maka berakhir semua penderitaannya.

Dalam membesarkan anak-anaknya ibu dan bapak sejak dari alam rahim sampai kealam dunia orang tua penuh dengan kasih sayang orang. Sesungguhnya ibu dan bapak sebagai orang tua dalam pandangan anak adalah orang yang paling sempurna.

Orang tua adalah menjadi kepala keluarga dan sebagai lembaga hidup manusia ia memberikan kemungkinan celaka dan bahagia dari anggota keluarga tersebut didunia maupun diakhirat.

Nabi muhammad diutus oleh Allah pertama-tama untuk mengajarkan terlabih dahulu kepada keluarga sebelum kepada yang lainnya dimasyarakat keluarga terlebih dahulu keluarga diselamatkan.

Orang tua memegang peranan yang sangat penting dalam mendidik kedisplinan anak dilingkungkan keluarganya orang tua merupakan pertama dan utama bagi anak, orang tua harus menjadi pokok utama dalam pekerjaan mendidik kedisiplinan anak-anaknya didalam rumah tangga fungsi orang tua terhadap kedisiplianan anak.  

3.    Lingkungan keluarga
suasana dalam kegiatan bersopan santun salah satu bentuk tingkah laku baik proses melalui maupun hasilnya akan dipengaruhi oleh lingkungannya artinya itu dapat menunjang atau menghambat proses pendidikan anak.

Dikemukakan oleh Sudjana Adi Wikarta yang maksud lingkungan keluarga adalah keadaan orang tua, suasana rumah, sosial ekonomi keluarga hubungan antara orang tua serta hubungan keluarga lainnya, turut terjamin dengan baik agar saling pengertian. Peran orang tua terhadap anak dan mendidik dilingkungan keluarga terhadap ada kelemahan diantaranya:
a.    Kesibukan orang tua menyababkan kurangnya perhatian pada anak sehingga segalanya anak tidak mempunyai kedisiplinan.
b.    Kurang memahami perjalanan orang tua dalam kontak mendidik itu, sehingga apa yang terjadi pada anak baik kemajuan atau kemunduran perilaku anak tidak diketahui oleh anak itu sendiri.
c.     Lemahnya peranan orang tua sebagai pemimpin anak mengakibatkan mutu pendidik kedisiplinan sulit unuk diperbaiki.[5]

Dorongan orang tua dalam mendidik anak dilingkungan keluarga tersebut baik dari segi formal maupun non formal perlu perhatian yang sungguh-sungguh demi tercapainya tujuan orang tua dalam mendidik kedisiplinan anak.

4.    Ibu sebagai pendidik utama dalam keluarga.
Wamita dalam peranannya sebagai ibu adalah orang pertama yang mengharapkan dapat memberikan kehangatan kasih sayang dan kegembiraan kepada anak. Ibulah yang akan menghantarkan dan mengarahkan anaknya menjadi anak sholeh, berilmu dan bertaqwa kepada Allah SWT. Karena itu, setiap wanita harus mempersiapkan dirinya untuk berperan sebagai seorang ibu yang dapat memberikan teladan bagi anaknya. Ibu menjadi tempat mengadu bagi anaknya. Dan anak dapat mencurahkan perasaannya ketika dia kehilangan pegangan dan mengadu kesulitannya kepada sang ibu. Ibu seperti ini perlu dididik dan dipersiapkan agar dapat memberikan bimbingan, petunjuk dan mendidik anaknya agar menjadi anak yang sholeh.

Disamping itu, pengaruh pendidikan dalam keluarga secara umum bagi perkembangan kepribadian anak adalah paling besar disbanding dengan pengaruh kehidupan lainnya dalam masyarakat. Keluarga sebagai suatu bentuk primer secara institusional mempunyai fungsi yang sangat mendasar yaitu, membentuk kepribadian yang mampu mengendalikan tingkah lakunya, serta menyalurkan warisan masyarakat dan kebudayaan dari satu generasi kegenerasi lainnya.

Pendidikan dala keluarga sangat berperan terhadap perkembangan hidup anak dan menentukan arah proses sosialisasi anak serta keselarasan antara kedua proses tersebut sehingga memungkinkan terbetuknya kemampuan anak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya.

Pendidikan dalam keluarganya berlangsung tanpa disadari atau secara tidak sengaja, ia berlangsung melalui pengalaman langsung yang diperolehnya anak melalui penglihatan, pendengaran, perlakuan yang diterimanya serta latihan dan pembiasaan. Sianak menyerap, meniru dan mengidentifikasi diri kepada orang disekitarnya terutama kedua orang tuanya. Sebagai contoh misalnya dalam menumbuhkan iman dan taqwa kepada anak. Jika bapak dan ibunya beriman, rajin beribadah dan penyayang kepada anak-anaknya, maka sianak akan menyerap kata-kata yang didengar terutama dari ibu dan bapaknya.

Jika kita ingin membentuk anak yang bertaqwa, berilmu teramoil, berakhlak mulia, sehat tubuh dan mental, maka diperlukan orang tua terutama ibu yang mampu melaksanakan fungsi pendidikan bagi anak-anaknya orang tua harus kuat imannya, taat beragama, baik akhlaknya, dan sehat mentalnya.

Pendidikan anak menuntut perhatian terutama dari ibu yang setiap hari menghadapinya. Banyak ibu-ibu yang mengeluh bila hasil didikannya menggembirakan,banyak ibu-ibu yang kebingungan, tak tahu bagaimana caranya menghadapi anakyang sulit untuk disiplin.

Agar anak mudah untuk disiplin diperlukan ibu yang tenang, penyayang, bijaksana dan pandai mendidik serta dapat mengatur suasana rumah. Demikian sebaliknya, jika ibu dalam mendidik dan membina rumah tangganya dalam keadaan gelisah, cemas, pemarah, tidak bijaksana, tidak pandai mendidik dan tidak mampu menciptakan ketenangan dalam rumah tangganya, akan mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan jiwa serta mental anak menjadi tegang, gelisah, sedih dan tidak bahagia.

Peran ibu dalam pendidikan dan hari depan anak sangat penting. Karena orang pertama yang dikenal anak adalah ibunya, dan ibu iulah yang memberikan pengalaman pertama kepada sianak.

Pengaruh keteladanan ibu sangat kuat pada anak, karena si anak mulai mengenal tuhan, adalah mulai dari pengalaman di rumah, yaitu apa yang didengar dan apa yang dilihatnya dari ibu dan bapaknya. Kalau ibu dan bapaknya beriman, patuh dan taat kepada Allah dalam segala gerak-geriknya, maka keteladanan yang penuh nilai-nilai agama itu akan diserap dan yang akan menentukan segala tindak tanduknya kelak.

Ibu sebagai pengasuh, pendidik, pembina kepribadian dan penumbuh minat agama pada anak, mempunyai peran yang menentukan kejiwaan anak di kemudian hari.

5.    Kewajiban orang tua terhadap anak
Salah satu keberhasilan anak di sekolah penyebabnya adalah pengaruh orang tua di lingkungan keluarga. Tetapi orang tua kurang kesanggupan dalam mengasuh dan memelihara anaknya, karena orang tualah pembina pertama dalam kehidupan anak, sikap dan cara hidup mereka merupakan unsur pendidikan yang tidak langsung, yang dengan sendirinya akan masuk ke dalam pribadi anak yang sedang bertumbuh.

Tugas dan tanggung jawab orang tua untuk mengasuh dan mendidik, karena sejak bayi sampai masa sekolah itu bukan suatu usaha yang mudah karena orang tualah yang bertanggung jawab, ini berarti membawa pengaruh yang luas di lingkungan itu sendiri maupun kepada masyarakat dan bangsa.

Di samping orang tua sebagai pendidik, maka orang tua juga sebagai pelindung dan pemelihara. Yakni orang tua pemelihara keselamatan kehidupan keluarga baik moral maupun materil.

E.G. Write menulis tentang pentingnya tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak sebagai berikut : “suatu tanggung jawab yang penuh khidmat terletak di pundak orang tua untuk mendidik anak-anak mereka masuk ke dunia mereka akan berbuat baik, dan bukannya jahat kepada orang yang mereka bergaul.

Tanda yang lebih besar jasanya kepada anak adalah kedua orang tuanya yang telah menanggung kesulitan dalam memelihara dan merawat anak, terutama ibu yang menderita kepayahan dan kelemahan berbulan-bulan lamanya selama di alam rahim. Setelah anak lahir keduanya dirawatnya dengan penuh kasih saying sebagai timbal baliknya. Islam menganjurkan prinsip-prinsip akhlak yang baik, yang perlu dilaksanakan oleh anak kepada kedua orang tuanya, di antaranya:
a.    Mematuhi perintah orang tua kecuali dalam maksiat
b.    Perkataan yang lemah lembut
c.     Merendahkan diri
d.    Berterima kasih
e.    Memohon rahmat dan maghfiroh
f.      Ikhsan berbuat baik



[1] Soelaeman, Pendidikan Dalam Keluarga, (Bandung: Alvabeta, 1994), h. 29
[2] Ramayulis, Pendidikan Islam Dalam Rumah Tangga, (Jakarta: Kalam Mulia, 1996), h. 11
[3] Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1996), h. 56
[4] Andi Hakim, Membina Keluarga Bahagia, (Jakarta: Pustaka Antara, 1991), h. 107
[5] Sudjana Adiwikarta, Lingkungan Keluarga, (Jakarta; Bulan Bintang, 1981), h. 31



No comments:

Post a Comment